Struktur
pemerintahan Islam terdiri daripada 8 perangkat dan berdasarkan af’al
(perbuatan) Rasulullah saw:
1.
Khalifah
Hanya Khalifah yang mempunyai kewenangan
membuat UU sesuai dengan hukum-hukum syara’ yang ditabbaninya (adopsi);
Khalifah merupakan penanggung jawab kebijakan politik dalam dan luar negeri;
panglima tertinggi angkatan bersenjata; mengumumkan perang atau damai;
mengangkat dan memberhentikan para Mu’awin, Wali, Qadi, amirul jihad; menolak
atau menerima Duta Besar; memutuskan belanjawan negara.
2.
Mu'awin
Tafwidh
Merupakan pembantu Khalifah dibidang
kekuasaan dan pemerintahan, mirip menteri tetapi tidak berhak membuat
undang-undang. Mu’awin menjalankan semua kewenangan Khalifah dan Khalifah wajib
mengawalnya.
3.
Mu'awin
Tanfidz
Pembantu Khalifah dibidang administrasi
tetapi tidak berhak membuat undang-undang. Mu’awin Tanfidz membantu Khalifah
dalam hal pelaksanaan, pemantauan dan penyampaian keputusan Khalifah. Dia
merupakan perantara antara Khalifah dengan struktur di bawahnya.
4.
Amirul
Jihad
Amirul Jihad membawahi bidang
pertahanan, luar negeri, keamanan dalam negeri dan industri.
5.
Wali
Wali merupakan penguasa suatu wilayah
(gubernur). Wali memiliki kekuasaan pemerintahan, pembinaan dan penilaian dan
pertimbangan aktivitas direktorat dan penduduk di wilayahnya tetapi tidak
mempunyai kekuasaan dalam Angkatan Bersenjata, Keuangan dan pengadilan.
6.
Qadi
Qadi merupakan badan peradilan, terdiri
dari 2 badan: Qadi Qudat (Mahkamah Qudat) yang mengurus persengketaan antara
rakyat dengan rakyat, perundangan, menjatuhkan hukuman, dan lain-lain serta
Qadi Mazhalim (Mahkamah Madzhalim) yang mengurus persengketaan antara penguasa
dan rakyat dan berhak memberhentikan semua pegawai negara, termasuk
memberhentikan Khalifah jika dianggap menyimpang dari ajaran Islam.
7.
Jihaz
Idari
Pegawai administrasi yang mengatur
kemaslahatan masyarakat melalui Lembaga yang terdiri dari Direktorat, Biro, dan
Seksi, dan Bagian. Memiliki Direktorat di bidang pendidikan, kesehatan,
kebudayaan, industri, perdagangan, pertanian, dll). Mua’win Tanfidz memberikan
pekerjaan kepada Jihaz Idari dan memantau pelaksanaannya.
8.
Majelis
Umma
Majelis Ummat dipilih oleh rakyat,
mereka cerminan wakil rakyat baik individu mahupun kelompok. Majelis bertugas
mengawasi Khalifah. Majelis juga berhak memberikan pendapat dalam pemilihan
calon Khalifah dan mendiskusikan hukum-hukum yang akan diadopsi Khalifah,
tetapi kekuasaan penetapan hukum tetap di tangan Khalifah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar